Pesan Moral, Cinta dan Patah Hati Terindah Film "Aku Bukan Jodohnya"

Berawal dari sebuah pertemuan namun selalu berujung dengan perpisahan ketika ada orang ketiga.

Tanggal 29 Desember 2021 kemarin aku diundang nonton film Gala Premier yang berjudul "Aku Bukan Jodohnya", film ini disutradarai oleh seorang anak muda usia 19 tahun, sebut saja Syakir Daulay yang juga berperan sebagai Bagas. Jujur akupun pernah mengalami cerita seperti di film ini dan Syakir berhasil membuatku flashback di masa lalu. 


Cerita berisi pesan moral, ketaatan, cinta dan kebesaran hati seseorang ketika disakiti.

Film diawali dari pertemuan di sebuah pameran foto milik Bagas namun beberapa kawan Bagas ternyata malah terlambat karena menjemput cewek baru di kampus. 

Menit pertama, aku sudah bisa merasakan bahwa Nadira tertarik dengan Bagas dan sebaliknya dari sorotan mata mereka. Aku semakin penasaran dengan film ini dan adegan pertama film saat saling berkomunikasi tapi dengan bahasa menohok dan menusuk. Sungguh bikin gemes.

Menit kedua dan seterusnya, aku menikmati mereka berkomunikasi melalui adegan-adegan yang berisi tentang puisi, pesan moral juga inspirasi tentang makna cinta dan patah hati.

Nadira bertanya : Kamu percaya cinta gak siy? 

Bagas menjawab : Tergantung... orang yang dicintai bisa dipercaya apa enggak?


Makjleb... sebuah kata cinta di awal pertemuan. Aku percaya bahwa kaum cewek biasanya langsung deg-degan ketika berbicara cinta. Sama seperti ketika aku melihat seseorang yang kita sukai, di waktu dulu.. namanya "nembak" hahaha... aaahh..lucu dan seru di jamanku. Tapi cowok itu kadang sok gak mau bilang langsung ke cewek kalo dia juga suka. Bener gak siy?? Gengsi..

Lanjut cerita, ini yang aku bilang berisi pesan moral. 

Suatu hari Nadira mengundang Bagas untuk datang ke rumahnya untuk membantunya foto endorse. Nadira mengenakan pakaian yang sebetulnya mungkin wajar bagi sebagian orang, tapi tidak untuk lainnya dan Bagas. 

Nadira mengenakan baju tank top yang mungkin di kalangan agama muslim tidak disarankan karena terlalu membuka aurat. Disitu Bagas melepaskan jaket miliknya dan menutupi pakaian Nadira ketika akan di foto Bagas. 

Bagas : Kamu pilih mana? Permen yang terbuka atau permen yang terbungkus?

Nadira : Permen yang tertutup karena lebih higienis.

Bagas : Nah, pilih yang tertutup kan? Karena badanmu lebih mahal daripada barang-barang endorse-an itu.


Terdengar renyuh yaa... Ketika seseorang yang kita cintai bisa melindungi kita dari terpaan luar, dia bisa dibilang pemimpin/imam bagi kaum muslim.

Tetapi tiba-tiba...

Ketika Bagas dan Nadira sepakat berkenalan antar keluarga, semua tidak akan semulus yang kita harapkan. Sang ayah tidak merestui.

Ketika cinta datang, disitulah kita diuji karena tidak semua bisa menjadi milik kita. 

Ketika Allah berkehendak, maka akan terjadi. Kita tidak bisa menolak takdir.

Ahmad (sahabat baik Bagas) datang melamar Nadira ke rumah melalui orang tuanya tanpa sepengetahuan Bagas dan Nadira.

Disitulah Bagas marah, patah hati, tidak bisa menerima dan meminta Nadira berjuang tapi takdir berkehendak lain. Bagas merasa ditikung oleh sahabatnya sendiri.

"Kamu adalah Patah hati terindah dalam hidup saya!"


Buat teman-teman yang penasaran sama film ini, sudah bisa ditonton di aplikasi MaxStream pada tanggal 30 Desember 2021 tengah malam dan juga tayang di bioskop XXI kesayangan kalian.

Bagas harus bangkit! 

Seperti aku dulu ketika kehilangan seseorang yang aku cintai dan melihat dia menikah dengan orang lain. Patah hati? Sangat. Tapi lagi-lagi takdir berkata lain.

Ketika kita mencintai seseorang, bukan berarti kita harus menyudahi hidup karena tidak semua harus kita miliki. Biarkanlah dia berbahagia bersama takdirnya karena mungkin "Aku Bukan Jodohnya".

Semangat yaa buat teman-teman yang baru merasakan cinta, nikmatilah perjalanan cintamu hingga kamu menemukan takdir Allah karena itu yang terbaik untukmu.


Dan aku mau tepuk tangan yang kenceng buat semua pemain pemula di film "Aku Bukan Jodohnya"  Syakir Daulay (Bagas), Icha Masyha (Nadira), Zikri Daulay (Ahmad), Cut Asyifa Rizqina (Dilla), Boah Sartika (Desti), Muhammad Khalil (Kewel), Rahmed Ababil (Memet), dan Habib Hasan bin Ja'Far Assegaf (Guru Bagas). Turut didukung juga oleh aktor dan aktris senior Mbak Cut Mini (Ibu Bagas), Dony Alamsyah (Ayah Bagas), Hesti Putri (Ibu Nadira) dan Arry Febrian (Ayah Nadira). 

Aku suka banget film ini karena di masa pandemi Syakir Daulay masih bisa berkarya. Sukses terus untuk Syakir Daulay, Tawaf TV dan Indonesia Mengaji. #AkuBukanJodohnya #KamuAdalahPatahHatiTerindah



Komentar

Nona Embun mengatakan…
Kisah cinta anak mudah penuh air mata 🥺

Postingan populer dari blog ini

Boosting Your Career Skills with Creative Writing Course at The British Institute (TBI)

Rekomendasi Perawatan Wajah Paling Bergengsi Tahun 2024!

Senangnya Berkomunitas di MAMS Traveloka