Protokol Kesehatan, Sebaiknya Dipatuhi atau Malah Diabaikan?
“Jangan lupa pakai masker yaa!” hmmm.. Kata-kata ini sudah hampir setiap saat kita dengar. Bagaimana menurut teman-teman? Apakah sudah bosan atau malah menjadi kebiasaan baru?
“Well, guys….welcome to The World, our New Normal!” kata salah satu rekan kerjaku di kantor.
Memasuki bulan ke-5 di masa pandemi, ternyata pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan sejak 10 April 2020 lalu, melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih harus diterapkan, bahkan mungkin perlu adanya penegasan lagi agar masyarakat lebih ketat dan belajar disiplin terhadap dirinya sendiri.
New Normal ini kerap kali dikatakan fase masa transisi, dimana masyarakat dihimbau untuk menjalankan protokol kesehatan secara bertahap dengan beradaptasi. Usaha inilah yang terus dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan percepatan penanganan penyebaran Covid-19 dari segala aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.
Sebetulnya apa sih New Normal?
New Normal merupakan suatu perubahan perilaku seseorang untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal tanpa mengabaikan protokol kesehatan dan faktor higienis.
Apa saja sih Protokol Kesehatan?
Nah, kebetulan sekali bulan lalu, Komunitas Momakece (https://www.instagram.com/momakece.co) mengundang salah satu narasumber seorang dokter muda bernama dr. Karlina Lestari sebagai Medical Editor di SehatQ untuk sharing mengenai Protokol Kesehatan Keluarga Saat New Normal. Salah satu pesan sang dokter yang paling diingat adalah “Kita wajib mengikuti arahan dan menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah. Karena mau tidak mau, suka atau tidak suka, di era New Normal ini, kita memang sudah hidup berdampingan dengan Covid-19, entah sampai kapan. Jadi, Mari kita mulai dulu dari ruang lingkup keluarga”, ujar sang dokter.
Masa transisi, protokol kesehatan yang harus dilakukan adalah memperhatikan semua jadwal ataupun aktivitas kita. Hal tersebut harus dibatasi untuk melakukan tindakan preventif atau pencegahan penyebaran Covid-19.
Bagaimana sikap kita terhadap Protokol Kesehatan?
Sikap kita sebaiknya :
Dapat menerima semua kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah di masa pandemi ini
Mampu belajar “beradaptasi” dan berkegiatan yang serba terbatas
Menghindari aktivitas di lingkungan yang kurang positif.
Bersyukur dan ikhlas menjalani hari-hari.
Stay Safe and Stay Healthy yaa teman-teman!
Memasuki bulan ke-5 di masa pandemi, ternyata pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan sejak 10 April 2020 lalu, melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih harus diterapkan, bahkan mungkin perlu adanya penegasan lagi agar masyarakat lebih ketat dan belajar disiplin terhadap dirinya sendiri.
New Normal ini kerap kali dikatakan fase masa transisi, dimana masyarakat dihimbau untuk menjalankan protokol kesehatan secara bertahap dengan beradaptasi. Usaha inilah yang terus dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan percepatan penanganan penyebaran Covid-19 dari segala aspek kesehatan, sosial dan ekonomi.
Sebetulnya apa sih New Normal?
New Normal merupakan suatu perubahan perilaku seseorang untuk tetap menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal tanpa mengabaikan protokol kesehatan dan faktor higienis.
Apa saja sih Protokol Kesehatan?
Nah, kebetulan sekali bulan lalu, Komunitas Momakece (https://www.instagram.com/momakece.co) mengundang salah satu narasumber seorang dokter muda bernama dr. Karlina Lestari sebagai Medical Editor di SehatQ untuk sharing mengenai Protokol Kesehatan Keluarga Saat New Normal. Salah satu pesan sang dokter yang paling diingat adalah “Kita wajib mengikuti arahan dan menjalankan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh Pemerintah. Karena mau tidak mau, suka atau tidak suka, di era New Normal ini, kita memang sudah hidup berdampingan dengan Covid-19, entah sampai kapan. Jadi, Mari kita mulai dulu dari ruang lingkup keluarga”, ujar sang dokter.
Masa transisi, protokol kesehatan yang harus dilakukan adalah memperhatikan semua jadwal ataupun aktivitas kita. Hal tersebut harus dibatasi untuk melakukan tindakan preventif atau pencegahan penyebaran Covid-19.
- Selalu gunakan masker saat berada di luar rumah
- Jaga jarak aman dengan orang lain minimal 1 meter
- Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau menggunakan cairan pembersih tangan berbasis alkohol 70%.
- Mandi bersih dan langsung ganti pakaian setelah seharian beraktivitas di luar.
Bagaimana sikap kita terhadap Protokol Kesehatan?
Sikap kita sebaiknya :
Dapat menerima semua kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah di masa pandemi ini
Mampu belajar “beradaptasi” dan berkegiatan yang serba terbatas
Menghindari aktivitas di lingkungan yang kurang positif.
Bersyukur dan ikhlas menjalani hari-hari.
Stay Safe and Stay Healthy yaa teman-teman!
Komentar