Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Pesan Ibu merupakan Bekal Ilmu Masa Depanmu

Gambar
Bekal Ilmu Tak Akan Pernah Habis. Harta yang tak akan pernah habis adalah ilmu! kata seorang ibu yang aku puja. Suatu hari, menjelang hari pernikahanku. Tiba-tiba aku meneteskan air mata di depan ibuku. Entah kenapa aku terasa begitu haru, tak berujung sesegukan. Lantas ibuku bertanya : "loh, kenapa dek?" "Tidak apa-apa, kataku".. tapi dalam hatiku terasa tertusuk sebenarnya karena mendengar wejangan dari beliau..   "Dek, menikah itu haru dan galau, wajar!" Yang penting kamu udah mantep dan Mami sudah melihat bibit, bebet dan bobot calon pilihanmu. Maakkdeg... Aku jadi berpikir dan bertanya, apakah dia benar jodohku? Apa benar dia menerima aku tulus dan ikhlas? Teman-teman taukah bahwa bagi sebagian orang Jawa kuno khususnya. Mereka selalu memikirkan bibit, bebet dan bobot dan sangat jauh berbeda dengan anak jaman sekarang yang lebih memikirkan hal modern dan bergaya perlente dalam urusan memilih pasangan. Hmmm..Sebetulnya, menu

Yukk...Kosongkan Gelasmu untuk Menyerap Ilmu Baru"

"Setiap bertemu dengan orang baru, saya selalu mengosongkan gelas saya terlebih dahulu.” wejangan dari Om Bob Sadino yang selalu terngiang di telingaku. Sebuah pelajaran yang bisa sikapi dari beliau. Perbanyaklah ilmu dari sesorang yang baru, pahami situasi melalui perananmu sebagai orang yang baru mengenalnya. Di dalam kehidupan, sudah selayaknya kita bersikap rendah hati, selalu bersyukur dan ikhlas, itulah kunci kehidupan menurutku. Apa yang kamu cari dari sebuah perjalanan hidup? Tentu saja sebuah pelajaran dan makna tentang kehidupan bukan? Ayahku sering berkata, sejak aku kecil. Beliau selalu menyematkan terus menerus kalimat ini : "teruslah belajar dan tuntutlah ilmumu sampai ke negeri China". Hmmm.. sentak ku tersadar bahwa dalam hidup memang kita perlu belajar dan terus belajar. Sadarlah wahai teman-temanku.. Hidup itu cuma sekali dan kita tidak bisa memutar arah waktu yang sudah lewat. Pelajarilah hal-hal kecil dari gelas kosong sampai kamu bisa mengi

Protokol Kesehatan, Sebaiknya Dipatuhi atau Malah Diabaikan?

Gambar
“Jangan lupa pakai masker yaa!” hmmm.. Kata-kata ini sudah hampir setiap saat kita dengar. Bagaimana menurut teman-teman? Apakah sudah bosan atau malah menjadi kebiasaan baru? “Well, guys….welcome to The World, our New Normal!” kata salah satu rekan kerjaku di kantor. Memasuki bulan ke-5 di masa pandemi, ternyata pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan sejak 10 April 2020 lalu, melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih harus diterapkan, bahkan mungkin perlu adanya penegasan lagi agar masyarakat lebih ketat dan belajar disiplin terhadap dirinya sendiri. New Normal ini kerap kali dikatakan fase masa transisi, dimana masyarakat dihimbau untuk menjalankan protokol kesehatan secara bertahap dengan beradaptasi. Usaha inilah yang terus dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengimplementasikan percepatan penanganan penyebaran Covid-19 dari segala aspek kesehatan, sosial dan ekonomi. Sebetulnya apa sih New Normal?  New Normal merupakan suatu perubahan